Singapore Johor Bahru Trip - Day 1
Pengalaman pertama kami sekeluarga berpetualang di negeri seberang. Singapore dan Johor Bahru terpilih sebagai destinasi luar negeri pertama keluarga kami.
Selama 6 hari, kami berangkat tanggal 6 Nov 2017 hingga 11 Nov 2017.
Petualangan ini menjadi salah satu resolusi keluarga di Tahun 2017 ini. Kesempatan yang mewujudkan hal ini pun datang tak terduga. Segalanya tampak sangat terbuka. Proses pembuatan paspor juga sangat cepat. Kami memilih membuat paspor melalui Kantor Imigrasi Khusus Kelas 1 di Warung Buncit. Prosedur di Kantor Imigrasi ini sangat tertata dan tertib, cukup 1 minggu paspor kami telah selesai.
Hari Pertama, 6 Nov 17
Kami terbang dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Changi Singapore pada pukul 8.25 dengan pesawat Garuda Indonesia.
Penerbangan Garuda Indonesia destinasi luar negeri ada di Terminal 3.
Abi dan Anin suka sekali berlarian di Terminal 3 yang sangat luas dan dilengkapi dengan taman buatan yang cantik.
Proses check in berlangsung lancar di Terminal 3. Dengan stroller yang boleh dibawa berkeliling dulu, baru nanti ketika akan masuk ke ruang tunggu kita titipkan ke loket bagasi (khusus) besar.
Abi belajar melakukan proses imigrasi secara mandiri, tanpa bantuan kami. Ketika dia bingung harus bagaimana, adalah tugasnya untuk belajar bertanya kepada petugas yang ada di sekitarnya. Dan ketika berhasil, wajahnya sumringah sekali. Geli melihatnya.
Pukul 10.20 kami mendarat di Changi Airport Terminal 2. Cuaca tidak terlalu panas.
Yang terkesan pertama kali adalah stroller kami sudah disiapkan di pintu keluar pesawat dan dijaga oleh petugas yang memastikan kami (pemilik) mengambilnya.
Dengan begitu, anin langsung bisa lebih nyaman menempuh jarak yang panjang dari tempat satu ke tempat yang lain. Dan di saat yang bersamaan, tangan kami bisa lebih leluasa membawa koper.
Di loket imigrasi Changi, kami diberikan form kecil berwarna merah. Form ini berfungsi sebagai catatan "lalu lintas" para turis yang datang dan pergi ke/dari Singapura.
Dari Changi Airport MRT Station kami naik MRT East West Line menuju Paya Lebar, lanjut pindah jalur Circle Line menuju Nicoll Highway. Kami menitipkan koper besar dulu di Destination Hotel di Beach Road. Tarif MRT total sekitar SGD $4.3 untuk bertiga.
Kesan selanjutnya adalah:
1. Kereta sangat bersih
2. Jadwal kereta bisa tepat dan sesuai dengan yang ada di internet
3. Orang-orang sangat kooperatif terutama dalam antrian
4. Kondisi kereta terjaga rapi dan tidak berisik
5. Ketika menyeberang, mobil otomatis berhenti saat melihat kita melangkahkan kaki
6. Banyak mobil keren
Abi terpukau dan berkali-kali mengucapkan "wow" plus matanya bersinar-sinar.
Dari Destination kami melanjutkan perjalanan ke Jurong Bird Park. Kami naik Bus 961 dari Halte Sultan Plaza menuju Stasiun City Hall (Tarif SGD $2 bertiga) lanjut naik MRT East West Line menuju Stasiun Boon Lay. Dari sini kami naik Bus 194 langsung menuju Jurong Bird Park (Tarif total SGD $6 bertiga). Total perjalanan ditempuh dalam waktu 1.5 jam.
Tiba di Jurong Bird Park, kembali terpukau dengan kebersihan area dan keramahan para petugas. Burung-burung yang terawat dan cantik. Kami sempatkan melihat pertunjukan King of the Skies, ternyata di luar sana masih banyak burung yang selama ini belum pernah terdengar namanya. Dan keseruan naik trem pastinya menjadi milik Anindhita.
Harga tiket Jurong Bird Park, bisa dilihat di websitenya. Kami membeli online dari Indonesia sekitar Rp. 200,000/dewasa dan Rp. 150,000/anak (mulai berbayar 3 tahun ke atas).
Makan siang di Jurong Cafe banyak pilihan, dari Indian, Asian, Malay, and Western. Untuk makan berempat (dengan balita) sekitar SGD $20 perlu kita sediakan.
Dari Jurong Bird Park kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Johor Bahru. Agenda di Hari 2 adalah mengunjungi Legoland. Kami naik Bus 194 lagi untuk kembali ke Boon Lay, lalu lanjut naik Bus CW4 ke CIQ Secondlink. Di sini kami perlu turun untuk cek imigrasi Johor Bahru. Setelah urusan imigrasi selesai kami melanjutkan naik Bus CW7L menuju Mall Medini.
Tiba di Mall Medini, maksud hati ingin wisata kuliner. Tapi ternyata sudah sepi haha...
Saat itu kami tiba sekitar pukul 19.30 waktu Johor Bahru.
Sesuai makan dan mencari perbekalan untuk esok hari, kami berjalan kaki menuju tempat penginapan yang akhirnya membuyarkan kelelahan kami sepanjang hari itu.
Tunggu cerita selanjutnya ya...
Selama 6 hari, kami berangkat tanggal 6 Nov 2017 hingga 11 Nov 2017.
Petualangan ini menjadi salah satu resolusi keluarga di Tahun 2017 ini. Kesempatan yang mewujudkan hal ini pun datang tak terduga. Segalanya tampak sangat terbuka. Proses pembuatan paspor juga sangat cepat. Kami memilih membuat paspor melalui Kantor Imigrasi Khusus Kelas 1 di Warung Buncit. Prosedur di Kantor Imigrasi ini sangat tertata dan tertib, cukup 1 minggu paspor kami telah selesai.
Hari Pertama, 6 Nov 17Kami terbang dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Changi Singapore pada pukul 8.25 dengan pesawat Garuda Indonesia.
Penerbangan Garuda Indonesia destinasi luar negeri ada di Terminal 3.
Abi dan Anin suka sekali berlarian di Terminal 3 yang sangat luas dan dilengkapi dengan taman buatan yang cantik.
Proses check in berlangsung lancar di Terminal 3. Dengan stroller yang boleh dibawa berkeliling dulu, baru nanti ketika akan masuk ke ruang tunggu kita titipkan ke loket bagasi (khusus) besar.
Abi belajar melakukan proses imigrasi secara mandiri, tanpa bantuan kami. Ketika dia bingung harus bagaimana, adalah tugasnya untuk belajar bertanya kepada petugas yang ada di sekitarnya. Dan ketika berhasil, wajahnya sumringah sekali. Geli melihatnya.
Pukul 10.20 kami mendarat di Changi Airport Terminal 2. Cuaca tidak terlalu panas.
Yang terkesan pertama kali adalah stroller kami sudah disiapkan di pintu keluar pesawat dan dijaga oleh petugas yang memastikan kami (pemilik) mengambilnya.
Dengan begitu, anin langsung bisa lebih nyaman menempuh jarak yang panjang dari tempat satu ke tempat yang lain. Dan di saat yang bersamaan, tangan kami bisa lebih leluasa membawa koper.
Di loket imigrasi Changi, kami diberikan form kecil berwarna merah. Form ini berfungsi sebagai catatan "lalu lintas" para turis yang datang dan pergi ke/dari Singapura.
Kesan selanjutnya adalah:
1. Kereta sangat bersih
2. Jadwal kereta bisa tepat dan sesuai dengan yang ada di internet
3. Orang-orang sangat kooperatif terutama dalam antrian
4. Kondisi kereta terjaga rapi dan tidak berisik
5. Ketika menyeberang, mobil otomatis berhenti saat melihat kita melangkahkan kaki
6. Banyak mobil keren
Abi terpukau dan berkali-kali mengucapkan "wow" plus matanya bersinar-sinar.
Dari Destination kami melanjutkan perjalanan ke Jurong Bird Park. Kami naik Bus 961 dari Halte Sultan Plaza menuju Stasiun City Hall (Tarif SGD $2 bertiga) lanjut naik MRT East West Line menuju Stasiun Boon Lay. Dari sini kami naik Bus 194 langsung menuju Jurong Bird Park (Tarif total SGD $6 bertiga). Total perjalanan ditempuh dalam waktu 1.5 jam.
Tiba di Jurong Bird Park, kembali terpukau dengan kebersihan area dan keramahan para petugas. Burung-burung yang terawat dan cantik. Kami sempatkan melihat pertunjukan King of the Skies, ternyata di luar sana masih banyak burung yang selama ini belum pernah terdengar namanya. Dan keseruan naik trem pastinya menjadi milik Anindhita.
Harga tiket Jurong Bird Park, bisa dilihat di websitenya. Kami membeli online dari Indonesia sekitar Rp. 200,000/dewasa dan Rp. 150,000/anak (mulai berbayar 3 tahun ke atas).
Makan siang di Jurong Cafe banyak pilihan, dari Indian, Asian, Malay, and Western. Untuk makan berempat (dengan balita) sekitar SGD $20 perlu kita sediakan.
Dari Jurong Bird Park kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Johor Bahru. Agenda di Hari 2 adalah mengunjungi Legoland. Kami naik Bus 194 lagi untuk kembali ke Boon Lay, lalu lanjut naik Bus CW4 ke CIQ Secondlink. Di sini kami perlu turun untuk cek imigrasi Johor Bahru. Setelah urusan imigrasi selesai kami melanjutkan naik Bus CW7L menuju Mall Medini.
Tiba di Mall Medini, maksud hati ingin wisata kuliner. Tapi ternyata sudah sepi haha...
Saat itu kami tiba sekitar pukul 19.30 waktu Johor Bahru.
Sesuai makan dan mencari perbekalan untuk esok hari, kami berjalan kaki menuju tempat penginapan yang akhirnya membuyarkan kelelahan kami sepanjang hari itu.
Tunggu cerita selanjutnya ya...
Komentar
Posting Komentar