BOOK: Jawaban Dari Hati (Thich Nhat Hanh)
Beberapa hari ini aku membolak-balik halaman Buku "Jawaban Dari Hati" (Thich Nhat Hanh) yang ditawarkan Papa. Penasaran dibuatnya.
Aku mencoba menyerap pembelajaran yang ada di Bab "Keluarga, Mengasuh Anak, dan Pergaulan".
Kesan mendalam membaca Buku ini adalah poin yang disampaikan sangatlah mendasar dan terjadi pada kehidupan manusia sehari-hari yang mungkin lebih sering terabaikan.
Kalaupun terpikirkan, hal-hal tersebut dibiarkan berkembang atau diselesaikan ala kadarnya atau kurang tuntas.
Memang tidak mudah mengulik, mengulas, dan mengupas tuntas setiap pembelajaran yang mampir dalam kehidupan kita. Dimana sebenarnya kita sendirilah yang menghadirkan semua itu sebagai proses pendewasaan kita.
Concernku memang di bagian pengasuhan anak. Dari berbagai literatur dan informasi yang aku terima - walaupun mungkin masih kurang banyak (hehe..) -, aku menyadari masa kanak-kanak kita sangat berpengaruh erat dengan kondisi kita di saat ini.
Thich Nhat Hanh
Adalah seorang Zen Master dari Vietnam.
Beliau adalah penyair, pengarang buku sukses, dan seorang aktivis perdamaian.
Menjadi Rahib Buddha selama 40 tahun.
Ketua Delegasi Perdamaian Buddha selama berlangsung Perang Vietnam dan dinominasikan oleh Dr. Martin Lurther King sebagai penerima Penghargaan Nobel Perdamaian.
Tahun 1996, mengunjungi Amerika Serikat dan Eropa dalam sebuah misi perdamaian.
Kini memimpin Plum Village, sebuah komunitas meditasi di Prancis, mengajar, menulis, berkebun, dan menolong para pengungsi di seluruh dunia.
---------------
Betapa penting dan berharganya masa kecil kita ya.
Therefore, proses pengasuhan anak yang kita lakukan sehari-hari sangat penting juga pastinya.
Semoga kami bisa terus belajar menjadi orang tua yang semakin hari semakin baik.
Thank you Mr. Hanh.. Thank you Lord..
-Tuhan Memberkati-
Aku mencoba menyerap pembelajaran yang ada di Bab "Keluarga, Mengasuh Anak, dan Pergaulan".
Kesan mendalam membaca Buku ini adalah poin yang disampaikan sangatlah mendasar dan terjadi pada kehidupan manusia sehari-hari yang mungkin lebih sering terabaikan.
Kalaupun terpikirkan, hal-hal tersebut dibiarkan berkembang atau diselesaikan ala kadarnya atau kurang tuntas.
Memang tidak mudah mengulik, mengulas, dan mengupas tuntas setiap pembelajaran yang mampir dalam kehidupan kita. Dimana sebenarnya kita sendirilah yang menghadirkan semua itu sebagai proses pendewasaan kita.
Concernku memang di bagian pengasuhan anak. Dari berbagai literatur dan informasi yang aku terima - walaupun mungkin masih kurang banyak (hehe..) -, aku menyadari masa kanak-kanak kita sangat berpengaruh erat dengan kondisi kita di saat ini.
----------------
Ketika menghadapi anak yang sedang bergejolak emosinya, kita bisa membantunya dengan mengajak anak bernafas lebih mendalam seperti pernafasan perut...
Sementara itu, kita juga bs mengajaknya berdiskusi tentang luapan emosi, bahwa emosi itu seperti badai, menetap sebentar, kemudian berlalu. Dan meyakinkan anak bahwa kita semua bisa melewati momen itu dengan baik..
Latihan ini sangat mudah dan sangat baik diajarkan sejak kecil.... Dengan latihan ini, selain bonding orang tua dan anak menjadi lebih kuat, kita dan anak sama-sama belajar dlm pengendalian diri..
Menjadi Full Time Parent or Working Parent adalah pilihan pribadi masing-masing dengan berbagai pertimbangan baiknya..
Ketika kita sebagai orang tua bisa menjaga kualitas kepedulian kita terhadap anak-anak, pilihan di atas pastinya lebih luas untuk dilaksanakan..
Kepedulian adalah hal penting dalam komunikasi dan pengertian.
Kepedulian menghadirkan Kasih..
Kasih menghadirkan Pengertian lebih dalam lagi..Pengertian mendalam memunculkan Perhatian... dan Perhatian plus Pengertian mendalam menghadirkan lebih banyak Kasih..Dan inilah yang dibutuhkan anak-anak sejak kecil..Kualitas inilah yang sebaiknya kita jaga..Jika memilih menjadi Full Time Parent dengan alih-alih demi bisa menemani anak-anak, namun tidak menjaga kepedulian tersebut dan lebih banyak bergumul dengan emosi tak terkontrol .. Sepertinya kurang baik..
Sebaliknya.. Jika memilih menjadi Working Parent dengan alih-alih finansial, namun bisa memunculkan dan merawat kualitas kepedulian dengan baik... Justru lebih baik..
--------------
Saat menggunakan tutur kata penuh kasih, kita bisa menyirami benih-benih kebaikan di hati anak..----------------
Serta menginspirasi mereka untuk bertindak seperti yang telah kita lakukan..
Melalui tutur kata yang tepat serta teladan sikap, maka anak-anak akan melihat dan mengikuti kita..
Sangat benar pernyataan ini.. Karena memang anak peniru ulung - begitulah istilahnya..
Tak perlu banyak menyalahkan anak, banyak menuntut anak, atau harus sering mengancam dan menghukum mereka demi memenuhi keinginan atau keegoisan kita sebagai orang tua..
Kita cukup menghadirkan pembatas jalan di sebuah jalanan dan menjadi pengawas seolah kita adalah marka lalu lintas, sementara biarkanlah anak bebas menjajagi jalanan tersebut.. Entah dengan bersepeda, berlari, berjalan santai, melompat, berjingkat, ataupun dengan merangkak bahkan jongkok..
Ketika mempunyai kepedihan masa kecil, biasanya kita tidak mudah untuk percaya dan mengasihi atau membiarkan kasih menembus hati kita...----------------
Menyimpan rapi kepedihan masa kecil tersebut tanpa tersentuh bukanlah jalan terbaik..
Demi kebaikan diri dan memberikan pengasuhan yang lebih baik kepada anak-anak kita maka kita perlu waktu untuk membuka kembali dan kemudian memeluk kepedihan masa kecil tersebut dan memaafkan serta melepaskannya secara ikhlas dan tuntas..
Kemudian memunculkan welas asih dalam hati.. Belajar menatap dengan mata welas asih adalah sebuah ajaran berharga serta menakjubkan..
Jika kita mampu menatap orang lain dengan welas asih maka kita tidak akan lagi menderita dan cara pandang inipun akan membuat orang lain merasa lebih baik..
Ketika kita mampu membangkitkan energi perhatian penuh kesadaram, pengertian, dan welas asih bagi kepedihan masa kecil kita maka kita akan segera terpulihkan..
Lalu kita mampu untuk mengizinkan kasih menembus hati kita..
Thich Nhat Hanh
Adalah seorang Zen Master dari Vietnam.
Beliau adalah penyair, pengarang buku sukses, dan seorang aktivis perdamaian.
Menjadi Rahib Buddha selama 40 tahun.
Ketua Delegasi Perdamaian Buddha selama berlangsung Perang Vietnam dan dinominasikan oleh Dr. Martin Lurther King sebagai penerima Penghargaan Nobel Perdamaian.
Tahun 1996, mengunjungi Amerika Serikat dan Eropa dalam sebuah misi perdamaian.
Kini memimpin Plum Village, sebuah komunitas meditasi di Prancis, mengajar, menulis, berkebun, dan menolong para pengungsi di seluruh dunia.
---------------
Betapa penting dan berharganya masa kecil kita ya.
Therefore, proses pengasuhan anak yang kita lakukan sehari-hari sangat penting juga pastinya.
Semoga kami bisa terus belajar menjadi orang tua yang semakin hari semakin baik.
Thank you Mr. Hanh.. Thank you Lord..
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar