KlubOASE: TMII-Museum Ikan Air Tawar & Museum Serangga
Hari Rabu kemarin Agenda Klub OASE adalah Field Trip.
Pilihan Field Trip kali ini adalah ke TMII di Museum Ikan Tawar dan Serangga.
Lumayan banyak yang bergabung kali ini. Temannya banyak jadi seru deh.
Sementara menunggu peserta lengkap, anak-anak ada yang bermain sepeda (sewa), ada juga yang berlarian. Para orang tua saling berbincang dan melepas kangen bagi yang sudah lama tak bersua :)
Tiket masuk ke museum ikan air tawar dan museum serangga ini Rp. 15,000 per orang atau per anak di atas 80 cm tingginya.
Menurutku murah sekali dengan berbagai pengetahuan yang bisa didapatkan dan proses pengembangbiakan ikan-ikan ini.
Tidak sedikit tenaga dan biaya yang mustinya perlu dikonsentrasikan kepada museum ini.
Dibandingkan dengan harga tiket bermain playground di beberapa tempat, harga tiket museum ini terlalu rendah.
Semoga pemerintah bisa lebih fokus dalam hal ini ya..
Museum Ikan Tawar
Kesan pertama ketika menjelajah museum ini:
- tampilan ikan di akuarium tertata rapi dan bersih
- penataan ruangan baik ada bagian outdoor dan indoor
- banyak sekali jenis ikan yang ada
- banyak pengetahuan yang bisa diambil dari sini
Anak-anak dibagi 2 kelompok karena jumlahnya banyak.
Setiap kelompok dipandu oleh satu pemandu museum yang menjelaskan dengan baik setiap jenis ikan disitu.
Anak-anak tampak antusias mengenal berbagai jenis ikan air tawar.
Pemandu juga mendemokan beberapa ikan spesial.
Ada ikan Buntal yang bisa menggembung selama 5 menit, untuk menghindari bahaya.
Ada ikan Belut Listrik yang menghasilkan listrik kira-kira 6000 volt.
Ada momen melihat bagaimana ikan Piranha itu memakan mangsanya secara berkelompok.
Ada momen memegang tempurung Labi-Labi (kura-kura bertempurung lunak)
Ada kegiatan memberikan makan kepada ikan-ikan di kolam besar.
Museum Serangga
Setelah menjelajah dunia Ikan Air Tawar, kami diantar menuju ke Museum Serangga.
Berbagai macam serangga yang telah diawetkan ada di dalam kaca display berjajar rapi lengkap dengan nama-nama, asal muasal, dan keterangan lain.
Termasuk juga jenis berbagai macam kup-kupu.
Ada juga peta persebaran serangga dan kupu-kupu di seluruh Indonesia.
Belajar Anatomi Ikan
Setelah kurang lebih 1.5 jam berlajan kaki menjelajah dunia ikan air tawar dan serangga, kami menuju rumah kayu di belakang museum untuk istirahat sejenak (duduk dan selonjoran hehehe..)
Di rumah kayu ini kami diajak untuk melihat video tentang anatomi ikan.
Anak-anak mengenal mana itu sirip, fungsinya apa, ada berapa sirip, dan berbagai pengetahuan ikan lain.
Lalu kakak pemandu mengajak anak-anak untuk tanya jawab.
Acara masih berlanjut.
Belajar Cara Menangkap Ikan
Acaranya selanjutnya adalah belajar menangkap ikan.
Sebelumnya anak-anak diajak untuk mengenal jenis pakan ikaan dan alat-alat yang digunakan untuk menangkap ikan. Lalu mereka belajar memperagakan bagaimana cara menangkap ikan.
Saat itu waktu menunjukkan jam 11.00 siang, matahari bersinar sangat terang sehingga anak-anak diminta untuk memakai "caping" (topi kerucut yang biasa dipakai petani atau nelayan di desa).
Setelah itu, anak-anak ke Laboratorium.
Mereka diajak untuk mengenal alat-alat laboratorium juga obat/vitamin yang diperlukan dalam proses perkembangbiakan ikan.
Dan yang terakhir, paling seru... Menangkap Ikaaaaan!!.. :D
Mungkin stres ya ikannya, karena semua anak masuk ke air bersama-sama. Byur!
Bahkan ada yang sampai detik-detik terakhir masih heboh berendam di kolam ikan...
Tiada terkira pengalaman anak-anak hari ini...
Terima kasih Klub OASE.. Terima kasih Bunda Raken sebagai seksi sibuk..
Terimakasih Alam Semesta..
-Tuhan Memberkati-
Pilihan Field Trip kali ini adalah ke TMII di Museum Ikan Tawar dan Serangga.
Lumayan banyak yang bergabung kali ini. Temannya banyak jadi seru deh.
Sementara menunggu peserta lengkap, anak-anak ada yang bermain sepeda (sewa), ada juga yang berlarian. Para orang tua saling berbincang dan melepas kangen bagi yang sudah lama tak bersua :)
Tiket masuk ke museum ikan air tawar dan museum serangga ini Rp. 15,000 per orang atau per anak di atas 80 cm tingginya.
Menurutku murah sekali dengan berbagai pengetahuan yang bisa didapatkan dan proses pengembangbiakan ikan-ikan ini.
Tidak sedikit tenaga dan biaya yang mustinya perlu dikonsentrasikan kepada museum ini.
Dibandingkan dengan harga tiket bermain playground di beberapa tempat, harga tiket museum ini terlalu rendah.
Semoga pemerintah bisa lebih fokus dalam hal ini ya..
Museum Ikan Tawar
Kesan pertama ketika menjelajah museum ini:
- tampilan ikan di akuarium tertata rapi dan bersih
- penataan ruangan baik ada bagian outdoor dan indoor
- banyak sekali jenis ikan yang ada
- banyak pengetahuan yang bisa diambil dari sini
Anak-anak dibagi 2 kelompok karena jumlahnya banyak.
Setiap kelompok dipandu oleh satu pemandu museum yang menjelaskan dengan baik setiap jenis ikan disitu.
Anak-anak tampak antusias mengenal berbagai jenis ikan air tawar.
Pemandu juga mendemokan beberapa ikan spesial.
Ada ikan Buntal yang bisa menggembung selama 5 menit, untuk menghindari bahaya.
Ada ikan Belut Listrik yang menghasilkan listrik kira-kira 6000 volt.
Ada momen melihat bagaimana ikan Piranha itu memakan mangsanya secara berkelompok.
Ada momen memegang tempurung Labi-Labi (kura-kura bertempurung lunak)
Ada kegiatan memberikan makan kepada ikan-ikan di kolam besar.
Museum Serangga
Setelah menjelajah dunia Ikan Air Tawar, kami diantar menuju ke Museum Serangga.
Berbagai macam serangga yang telah diawetkan ada di dalam kaca display berjajar rapi lengkap dengan nama-nama, asal muasal, dan keterangan lain.
Termasuk juga jenis berbagai macam kup-kupu.
Ada juga peta persebaran serangga dan kupu-kupu di seluruh Indonesia.
Belajar Anatomi Ikan
Setelah kurang lebih 1.5 jam berlajan kaki menjelajah dunia ikan air tawar dan serangga, kami menuju rumah kayu di belakang museum untuk istirahat sejenak (duduk dan selonjoran hehehe..)
Di rumah kayu ini kami diajak untuk melihat video tentang anatomi ikan.
Anak-anak mengenal mana itu sirip, fungsinya apa, ada berapa sirip, dan berbagai pengetahuan ikan lain.
Lalu kakak pemandu mengajak anak-anak untuk tanya jawab.
Acara masih berlanjut.
Belajar Cara Menangkap Ikan
Acaranya selanjutnya adalah belajar menangkap ikan.
Sebelumnya anak-anak diajak untuk mengenal jenis pakan ikaan dan alat-alat yang digunakan untuk menangkap ikan. Lalu mereka belajar memperagakan bagaimana cara menangkap ikan.
Saat itu waktu menunjukkan jam 11.00 siang, matahari bersinar sangat terang sehingga anak-anak diminta untuk memakai "caping" (topi kerucut yang biasa dipakai petani atau nelayan di desa).
Setelah itu, anak-anak ke Laboratorium.
Mereka diajak untuk mengenal alat-alat laboratorium juga obat/vitamin yang diperlukan dalam proses perkembangbiakan ikan.
Dan yang terakhir, paling seru... Menangkap Ikaaaaan!!.. :D
Mungkin stres ya ikannya, karena semua anak masuk ke air bersama-sama. Byur!
Bahkan ada yang sampai detik-detik terakhir masih heboh berendam di kolam ikan...
Tiada terkira pengalaman anak-anak hari ini...
Terima kasih Klub OASE.. Terima kasih Bunda Raken sebagai seksi sibuk..
Terimakasih Alam Semesta..
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar