Proses Pembakaran

Sore ini Abi minta belajar membakar.
"Aku mau bakar dauun.... Apa yang akan terjadi yaaa!", serunya heboh ketika aku sedang merapikan rumput-rumput liar di depan rumah. Walaupun pernah melakukan hal ini, namun Abi serasa tidak bosan. Seolah akan terjadi proses lain ketika dia membakarnya di hari lain pula. Hehehe...

Abi ini anak yang tampak nyaman berinteraksi dengan daun-daun kering kemudian diutak-atik entah menjadi apa. Sering sekali Abi mengumpulkan daun kering, bunga yang jatuh, ranting daun yang ada di jalan untuk kemudian disimpan di rumah. Atau memberikan bunga yang sudah jatuh namun masih cantik untukku.

Menyanggupi permintaan Abi, Papanya menyiapkan lilin dan korek. Sementara Abi mengumpulkan ranting kering yang ingin dibakarnya. Kali ini ditambah plastik untuk mengetahui proses pembakaran yang berbeda.


Abi minta diajarkan untuk menyalakan korek langsung dari tangannya menggunakan korek api tradisional (korek jress ya orang jawa bilang). Dengan menahan was-was aku merelakannya.
Papa mengawasi Abi di jarak dekat. Untungnya berhasil .. fiuh...
Ranting kering pun terbakar, dan hasilnya... "Waaah jadi abu yaaa..." begitulah seru Abi.

 


Selanjutnya, kami coba bakar tas kresek (tas plastik).
Angin bertiup kencang saat proses ini, sehingga perlu beberapa kali untuk menyalakan lilin.
Setelah plastik terbakar, mulai terjadi proses plastik tersebut berkerut.
"Itu panas ya? Kok bisa gitu ya? Gak jadi abu ya?".. tanya Abi berurutan.
Dialog pun berlangsung untuk memancing apa yang dipikirkan Abi ketika melihat proses ini.

Sederhana memang.
Namun kami yakin dari yang sederhana ini apabila diterima dengan baik akan dapat memberikan penjelasan konsep yang mudah dipahami.

-Tuhan Memberkati-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema Keluarga 2024

Otak Relax vs Pikiran Aktif

Berhasil itu Apa?