FESPER2014 - FieldTrip @HomeIndustryPIA
Setelah mengunjungi Pos Pemadam Kebakaran di Salatiga, kami beranjak menuju desa tempat home industry Pia. Cerita tentang kunjungan ke Pos Pemadam Kebakaran ada di sini: http://meilawijaya.blogspot.com/2014/04/fesper2014-fieldtrip-pemadamkebakaran.html
Pia adalah kue khas desa ini. Mirip dengan Bakpia kalau di Yogyakarta.
Proses pembuatannya Pia bisa dikatakan sama dengan Bakpia.
Dari pembuatan adonan, pembentukan adonan, lalu pengisian kumbu, dan pemasakan/pembakaran, diakhiri dengan pembungkusan (packaging).
Pembuatan Adonan disini langsung dibuat dalam jumlah banyak.
Bahan adonannya terdiri dari tepung terigu, margarin, gula pasir, air. Apalagi ya.. lupa aku.
Setelah adonan empuk cukup, didiamkan dengan dilapisi plastik untuk menjaga kelembaban.
Sedikit demi sedikit, adonan tadi diambil untuk dibentuk bulat-bulat.
Secara paralel, isian kumbu dibuat dengan cara dimasak di wajan/penggorengan yang sangat besar dan menggunakan tungku. Butuh tenaga kuat pastinya untuk mengaduk ini.
Setelah adonan dibentuk bulat, kumbu yang sudah siap pakai dimasukkan ke dalam adonan tersebut. Lalu siap dipanggang dalam oven/tungku pemanas.
Foto proses pemasakan terlewatkan karena tempat yang kurang besar untuk jumlah kami yang datang mengunjungi dapur tersebut. Hehehe...
Proses ini mengajak Abi untuk serius mengamati.
Seolah memahami apa yang dilakukan para "koki" itu di setiap tahapan prosesnya.
Kegiatan seperti ini memang sangat baik menurutku untuk anak bisa mengenal dan melihat secara nyata apa yang terjadi dan harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan utamanya.
Usai melihat dapur, saatnya melihat display makanan yang telah jadi.
Tidak lupa untuk mencicipi hasil pia tersebut. Hmmm yummy!...
Langsung deh para emak belanja cemilan berbagai macam. xixixi... Kebiasaan ya.. :D
Semoga home industry seperti ini di berbagai daerah terus berkembang.
Justru dari sini kita bisa memandirikan bangsa dalam berbagai hal.
-Tuhan Memberkati-
Pia adalah kue khas desa ini. Mirip dengan Bakpia kalau di Yogyakarta.
Proses pembuatannya Pia bisa dikatakan sama dengan Bakpia.
Dari pembuatan adonan, pembentukan adonan, lalu pengisian kumbu, dan pemasakan/pembakaran, diakhiri dengan pembungkusan (packaging).
Pembuatan Adonan disini langsung dibuat dalam jumlah banyak.
Bahan adonannya terdiri dari tepung terigu, margarin, gula pasir, air. Apalagi ya.. lupa aku.
Setelah adonan empuk cukup, didiamkan dengan dilapisi plastik untuk menjaga kelembaban.
Sedikit demi sedikit, adonan tadi diambil untuk dibentuk bulat-bulat.
Secara paralel, isian kumbu dibuat dengan cara dimasak di wajan/penggorengan yang sangat besar dan menggunakan tungku. Butuh tenaga kuat pastinya untuk mengaduk ini.
Setelah adonan dibentuk bulat, kumbu yang sudah siap pakai dimasukkan ke dalam adonan tersebut. Lalu siap dipanggang dalam oven/tungku pemanas.
Foto proses pemasakan terlewatkan karena tempat yang kurang besar untuk jumlah kami yang datang mengunjungi dapur tersebut. Hehehe...
Proses ini mengajak Abi untuk serius mengamati.
Seolah memahami apa yang dilakukan para "koki" itu di setiap tahapan prosesnya.
Kegiatan seperti ini memang sangat baik menurutku untuk anak bisa mengenal dan melihat secara nyata apa yang terjadi dan harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan utamanya.
Usai melihat dapur, saatnya melihat display makanan yang telah jadi.
Tidak lupa untuk mencicipi hasil pia tersebut. Hmmm yummy!...
Langsung deh para emak belanja cemilan berbagai macam. xixixi... Kebiasaan ya.. :D
Semoga home industry seperti ini di berbagai daerah terus berkembang.
Justru dari sini kita bisa memandirikan bangsa dalam berbagai hal.
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar