Stroke Sensorik
Awal tahun yang lain dari biasanya..
Tahun 2014 diawali peristiwa luar biasa dalam keluarga besar kami..
Salah satunya adalah pernyataan "stroke sensorik" yang terucap oleh dokter untuk mamiku.
Sama sekali tak pernah terlintas dalam benakku bahwa mami akan mengalami peristiwa ini.
Dini hari, sekitar jam 1.00, tanggal 3 Januari kemarin, kami sempat heboh dan agak panik mengantarkan mami ke rumah sakit. Tensi mami saat itu 207/100, tinggi sekali untuk seseorang yang terbiasa dengan tekanan darah rendah. Perawat segera menyiapkan peralatan yang penting diperlukan untuk menghadapi kondisi seperti ini. Sigap sekali penanganannyaa.
Mami langsung ditidurkan, cek tensi, cek denyut nadi, minum air putih, cek dokter jaga, ambil darah, lalu dianjurkan untuk scan dan rontgen.
Kami memutuskan supaya mami opname saja, supaya besok pagi bisa langsung ditangani oleh dokter spesialis yang dirujuk.
Besok paginya, dokter datang berkunjung untuk periksa mami.
Mami dinyatakan stroke sensorik yang disebabkan oleh penyumbatan darah di otak.
Yang dirasakan mami kemarin adalah kesemutan yang luar biasa dan waktunya panjang (lama).
Stroke sensorik, menurut pemahaman awamku, adalah gangguan mendadak pada syaraf sensorik bukan motorik. Lebih pada rasa seperti kebas, nyeri, kasar.
Dokter menginformasikan bahwa stroke sensorik ini tidak akan menyebabkan lumpuh seperti stroke motorik. Namun rasa kebas akan terus muncul, kemungkinan besar tidak akan hilang, terutama jika kecapekan dan juga pola makan kurang baik, atau juga banyak pikiran.
Fiuh.. capek - pola makan - pikiran.. 3 hal ini adalah hal penting yang lebih sering terabaikan.
Aku baca disini:
http://www.ajihoesodo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=29:apa-itu-stroke-bagaimana-pencegahan-dan-penyembuhannya&catid=1:kesehatan&Itemid=5
Stroke adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya gangguan peredaran darah di otak. Stroke merupakan suatu kerusakan pada system sentral yang diawali dengan penyakit darah tinggi yang tidak terontrol. Gejala awal biasanya adanya kelemahan dari system alat gerak dan bicara tidak jelas atau dengan kata lain pelo. Pertama-tama yaitu menurunkan tekanan darah serendah mungkin dan terkontrol. Tanda-tanda gangguan motorik berupa: alat gerak melemah, system koordinasi (berdiri, berjalan, dan sikap) tidak sempurna, kadang disertai dengan gejala tremor (gemetar). Gangguan sensorik berupa: rasa nyeri, suhu, rasa kasar. Gangguan – gangguan lain adalah berupa sulit untuk makan, gangguan buang air kecil dan menutup mata.
Hari ini, hari kelima mami di rumah sakit.
Puji Tuhan Alam Semesta, mami sudah lepas infus dan belajar jalan dengan baik.
Selanjutnya, yang lebih penting, menjaga ketiga hal di atas tadi hehehe...
Dibantu sama "the krucils" yang setia beberapa kali nengok ke rumah sakit.
Sementara aku dan abi stay di Jogja menemani mami dan papaabi kembali ke Jakarta.
Semoga semuanya berjalan dengan baik dan indah pada waktunya.
Amin.
-Tuhan Memberkati-
Tahun 2014 diawali peristiwa luar biasa dalam keluarga besar kami..
Salah satunya adalah pernyataan "stroke sensorik" yang terucap oleh dokter untuk mamiku.
Sama sekali tak pernah terlintas dalam benakku bahwa mami akan mengalami peristiwa ini.
Dini hari, sekitar jam 1.00, tanggal 3 Januari kemarin, kami sempat heboh dan agak panik mengantarkan mami ke rumah sakit. Tensi mami saat itu 207/100, tinggi sekali untuk seseorang yang terbiasa dengan tekanan darah rendah. Perawat segera menyiapkan peralatan yang penting diperlukan untuk menghadapi kondisi seperti ini. Sigap sekali penanganannyaa.
Mami langsung ditidurkan, cek tensi, cek denyut nadi, minum air putih, cek dokter jaga, ambil darah, lalu dianjurkan untuk scan dan rontgen.
Kami memutuskan supaya mami opname saja, supaya besok pagi bisa langsung ditangani oleh dokter spesialis yang dirujuk.
Besok paginya, dokter datang berkunjung untuk periksa mami.
Mami dinyatakan stroke sensorik yang disebabkan oleh penyumbatan darah di otak.
Yang dirasakan mami kemarin adalah kesemutan yang luar biasa dan waktunya panjang (lama).
Stroke sensorik, menurut pemahaman awamku, adalah gangguan mendadak pada syaraf sensorik bukan motorik. Lebih pada rasa seperti kebas, nyeri, kasar.
Dokter menginformasikan bahwa stroke sensorik ini tidak akan menyebabkan lumpuh seperti stroke motorik. Namun rasa kebas akan terus muncul, kemungkinan besar tidak akan hilang, terutama jika kecapekan dan juga pola makan kurang baik, atau juga banyak pikiran.
Fiuh.. capek - pola makan - pikiran.. 3 hal ini adalah hal penting yang lebih sering terabaikan.
Aku baca disini:
http://www.ajihoesodo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=29:apa-itu-stroke-bagaimana-pencegahan-dan-penyembuhannya&catid=1:kesehatan&Itemid=5
Stroke adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya gangguan peredaran darah di otak. Stroke merupakan suatu kerusakan pada system sentral yang diawali dengan penyakit darah tinggi yang tidak terontrol. Gejala awal biasanya adanya kelemahan dari system alat gerak dan bicara tidak jelas atau dengan kata lain pelo. Pertama-tama yaitu menurunkan tekanan darah serendah mungkin dan terkontrol. Tanda-tanda gangguan motorik berupa: alat gerak melemah, system koordinasi (berdiri, berjalan, dan sikap) tidak sempurna, kadang disertai dengan gejala tremor (gemetar). Gangguan sensorik berupa: rasa nyeri, suhu, rasa kasar. Gangguan – gangguan lain adalah berupa sulit untuk makan, gangguan buang air kecil dan menutup mata.
Hari ini, hari kelima mami di rumah sakit.
Puji Tuhan Alam Semesta, mami sudah lepas infus dan belajar jalan dengan baik.
Selanjutnya, yang lebih penting, menjaga ketiga hal di atas tadi hehehe...
Dibantu sama "the krucils" yang setia beberapa kali nengok ke rumah sakit.
Abi dan Diva tetap eksis di RS :) |
Sementara aku dan abi stay di Jogja menemani mami dan papaabi kembali ke Jakarta.
Semoga semuanya berjalan dengan baik dan indah pada waktunya.
Amin.
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar