Webinar#7 - Homeschooling Anak Usia Dini

Berbicara tentang Anak Usia Dini tidak ada habisnya. Apalagi ditambah penerapan HS bagi mereka.
Yang disebut anak usia dini kalau tidak salah adalah anak-anak berusia antara 3-5 tahun.
Pas banget nih dengan kondisi kami.. Thank you Pak Aar & Mba Lala...

Banyak sekali isu dan mitos tentang "mendidik anak" yang sebenarnya mungkin perlu kita cerna lebih dulu daripada langsung kita terapkan atau ucapkan atau arahkan dalam keluarga terutama dalam berinteraksi dengan anak-anak kita.
Semua isu dan mitos yang kita dapatkan sejak kecil membentuk mindset kita sampai saat ini.
Terkadang, keseharian kita berujung kepada benang kusut tanpa sadar karena mindset kita sendiri.
Dengan kebesaran hati kita bisa meng-update mindset "lama" ini menjadi lebih "baru" yang mengacu pada hukum alam semesta dan tambahan ilmu pengetahuan kita tentang sains, maka secara tak langsung mindset kita akan bergeser dan membuat kehidupan kita lebih baik.
Terutama dalam kaitannya terhadap anak dan keluarga kita sendiri.

Perubahan mindset ke arah lebih ini adalah bekal dalam menjalani HS, at least for my family.
Karena, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa PR terbesar praktisi HS adalah mendefinisikan HS, mau HS yang seperti apa, mau dibawa kemana anak kita dalam HS, dan menentukan jenis HS termasuk materi nanti pada saatnya.

The most important thing is bonding.
Hal ini yang selalu aku ingatkan pada diriku sendiri. Bahwa tiada yang lebih penting daripada menciptakan hubungan yang harmonis penuh kasih sayang kepada anak usia dini kita.
Ikatan yang kuat antara orangtua dan anak bukanlah hal yang sepele karena akan berdampak banyak nantinya pada saat anak remaja/dewasa.

Dengan ikatan yang kuat dan harmonis, bisa melakukan apa saja bersama, bisa membangun pondasi hidup sehat, pola belajar, pola pendidikan yang berkelanjutan.
Indikator sukses untuk anak usia dini adalah anak selalu aktif, selalu bertanya, eksploratif/banyak ingin tahu, mandiri, dan matanya selalu berbinar - bahagia - ceria - bersemangat setiap hari.
Tugas orangtua untuk anak usia dini adalah menemani bermain (sambil belajar) dan mengantarkan mereka untuk siap pada usia yang harus mulai dengan konten materi seperti di sekolah.

Selain dari bonding tadi, sebagai orangtua kita musti mengetahui mengapa anak usia dini itu banyak bergerak kebanyakan. Anak usia dini menyimpan hal-hal baru or memorized all things dalam pergerakan sel-sel. Syaraf otak akan tersambung melalui stimulasi dan pergerakan otot.
Maka dari itu, sistem pendidikan yang mengatur anak usia dini untuk "duduk-diam-dengarkan" dalam menerima hal baru kurasa sangat kurang tepat bagi mereka. Banyak hal yang bisa mereka pelajari dalam kegiatan bermain dan tidak terstruktur.

Poin penting selanjutnya adalah pola pengasuhan yang baik.
Banyak sekali buku Parenting belakangan ini, baik yang ditulis oleh psikolog maupun yang ditulis oleh pelaku nyata yang sukses mendidik anaknya. Membaca dan mencari tahu ilmu parenting adalah tugas wajib sepertinya bagi kita, orangtua jaman sekarang hehehe...
Kekuatan psikologis yang dibangun dengan baik adalah tujuan terpenting dalam pola pengasuhan anak usia dini.


Pencerahan ini semakin menguatkan kami atas keputusan meng-HS-kan Abi.
Walaupun tantangan besar di depan mata bagi kami terutama respon keluarga dan lingkungan.
Namun kekompakan antara kami berdua yang kemudian bertumbuh pada kami bertiga akan semakin melancarkan proses HS ini.

Justru, menurutku, HS anak usia dini banyak kelebihannya, antara lain kita dapat:
- Membangun hubungan orangtua dan anak menjadi dekat
- Membangun pondasi kuat untuk pendidikan yang baik
- Membangun pola hidup dan pola kegiatan yang sehat
- Menguji kesiapan orangtua dan lingkungan untuk HS selanjutnya

Tidak sedikit yang bertanya-tanya, "loh trus nanti baca tulis gimana dong, belajar apa dong".
"Semua ada masanya"... quote ini adalah salah satu favorit kami dan yang selalu kami pegang dalam keseharian kami bersama Abimanyu. Kami sangat yakin tentang hal ini.
Konten masih bisa dipelajari nanti sesuai dengan kesiapannya (better late than early).
Karena penilaian yang sesungguhnya adalah nanti anak-anak bertumbuh menjadi besar dan yang diharapkan adalah menjadi "dewasa" ketika terjun dalam dunia nyata (masyarakat).
Nah, darimana kualitas diri anak yang baik ini diperoleh? Pastinya dari pendidikan/pengasuhan di usia sebelumnya - apa yang sudah ditanamkan.

Maka..
Tujuan yang harus kita garisbawahi dalam menjalani HS anak usia dini adalah:
- Menanamkan pola sehat 
Memberikan ASI, makan bergizi, tidur cukup, kegiatan fisik banyak, pola komunikasi penuh cinta (sejak dalam kandungan), lingkungan nyaman.
- Menciptakan kenangan bahagia 
Kenangan bahagia ke anak karena akan terbawa terus hingga dewasa.
- Mengajarkan kebiasaan baik
Membangun kebiasaan yang sesuai dengan nilai keluarga.
- Mengantarkan pada kemandirian
Melatih dan membantu anak untuk mengurus diri sendiri.
- Mengasah ketrampilan sosial
Membantu untuk mengungkapkan perasaan dan keinginan dan berinteraksi dengan orang lain.
- Membangun keingin-tahuan
Menciptakan ruang nyaman dan aman untuk eksplorasi, respon nyaman, apresiatif & toleransi.


Pola Kegiatan HS anak usia dini bisa dilakukan seperti ini:
Lebih baik adalah children-led learning dengan memanfaatkan apa saja yang ada di sekitar kita, (tidak ada hubungan antara harga yang tinggi/mainan mahal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, yang penting adl perhatian), melakukan kegiatan khusus bersama anak, melibatkan anak pada kegiatan keluarga (cuci mobil/motor, masak, dll), sediakan sarana untuk melakukan kegiatan sendiri.
Sarana Belajar sangat luas: bisa di rumah, taman, lingkungan sekitar; bisa dengan orangtua, saudara, tetangga, teman; bisa menggunakan air, ember, komputer, printer, tv, radio, motor, kamera, hp, dll; bisa menggunakan buku, kertas, pensil, krayon, balok, lem, gunting, bola, dll.
Lebih baik prosesnya bermain, berjalan secara alami, dan tak terstruktur.
Kita stimulasi menapaki kesiapan anak tanpa menetapkan target dan lebih fokus pada mengajaknya bersenang-senang.


Sebuah proses yang sangat berdampak besar bagi anak adalah kebahagiaan dalam keluarga (ibu-bapak-anak) yang berakar pada sabar, ikhlas, dan bersyukur .





Hal yang paling bernilai untuk anak adalah waktu dan kehadiran kita yang tidak akan kembali karena anak akan segera tumbuh dan kita tidak punya waktu untuk mundur ke belakang.




Informasi lebih detil tentang Webinar silakan mengunjungi website Rumah Inspirasi dan page di FB.

-Tuhan Memberkati-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema Keluarga 2024

Otak Relax vs Pikiran Aktif

Berhasil itu Apa?