Kasongan & Ayam Goreng Mbah Cemplung
Agenda kemarin adalah ke Kasongan, salah satu home industry, desa kerajinan gerabah/keramik tanah liat yang terkenal di Jogja. Yang terbayang di benakku, kami bisa mengunjungi para pengrajin yang sedang membuat gerabah. Tapi sayang, waktunya kurang tepat. Hanya beberapa showroom yang buka sementara worskhopnya tutup.
Akhirnya kami mendatangi salah satu showroom yang cukup besar di Kasongan.
Produknya banyak dan bagus-bagus. Masih bisa memberikan Abi pengalaman tentang gerabah.
Mungkin untuk melihat langsung dan mengalami cara pembuatan gerabah bisa terpenuhi tahun depan.
Kami pun melanjutkan agenda, yaitu wisata kuliner yang ada di sekitar Kasongan.
"Warung Ayam Goreng Mbah Cemplung.. harus sebelum jam 12 kesana ya", begitu info dari temen.
Kami bergegas mencari dan bertanya kepada orang sekitar dimana tepatnya lokasi warung ini.
Awalnya ragu-ragu, karena banyak orang menjelaskan rute yang menurut kami sangat terpencil. Tapi begitu masuk gang kecil itu, ternyata di dalamnya terdapat parkiran yang luas sekali dan ruang makan yang besar, bahkan ada 2 area. Banyak mobil dan motor sedang parkir disitu.
Wah tampaknya memang cocok nih. Hehehe..
Warung Mba Cemplung ini berdiri sekitar tahun 1980-an.
Mengapa dinamakan Mbah Cemplung? Karena nama ini merupakan sapaan akrab dari Mbah Rejowinangun (sang pemilik warung makan) yang berasal dari Kampung Cemplung.
Ulasan tentang kuliner ini dapat dilihat juga disini: http://kotajogja.com/kuliner/index/172
Tempatnya enak dan sejuk, karena banyak pepohonan di sekitar area parkir.
Angin sumilir menemani kami sambil menunggu menu pilihan dimasak. Jadi liyer-liyer rasanya.
Ada 2 tempat makan yang tersedia. Yang pertama lebih kecil dari yang kedua.
Kata Tukang Parkir disitu, tempat yang kedua ini merupakan perluasan karena banyaknya pelanggan.
Nah... Bagaimana tentang rasanya?
Wah sungguh nikmat dan lezat rasanya. Sekilas secara penampilan tidak berbeda dari ayam goreng lainnya.
Tapi memang cita rasa sangat berbeda. Es Teh manis yang kami pesan pun rasanya lebih ndeso.
Cocok dan Mantab! Patut dicoba deh...
Sayang lupa difoto menu yang kami pesan xixixi... saking menikmatinya.
-Tuhan Memberkati-
Akhirnya kami mendatangi salah satu showroom yang cukup besar di Kasongan.
Produknya banyak dan bagus-bagus. Masih bisa memberikan Abi pengalaman tentang gerabah.
Mungkin untuk melihat langsung dan mengalami cara pembuatan gerabah bisa terpenuhi tahun depan.
Kami pun melanjutkan agenda, yaitu wisata kuliner yang ada di sekitar Kasongan.
"Warung Ayam Goreng Mbah Cemplung.. harus sebelum jam 12 kesana ya", begitu info dari temen.
Kami bergegas mencari dan bertanya kepada orang sekitar dimana tepatnya lokasi warung ini.
Awalnya ragu-ragu, karena banyak orang menjelaskan rute yang menurut kami sangat terpencil. Tapi begitu masuk gang kecil itu, ternyata di dalamnya terdapat parkiran yang luas sekali dan ruang makan yang besar, bahkan ada 2 area. Banyak mobil dan motor sedang parkir disitu.
Wah tampaknya memang cocok nih. Hehehe..
Warung Mba Cemplung ini berdiri sekitar tahun 1980-an.
Mengapa dinamakan Mbah Cemplung? Karena nama ini merupakan sapaan akrab dari Mbah Rejowinangun (sang pemilik warung makan) yang berasal dari Kampung Cemplung.
Ulasan tentang kuliner ini dapat dilihat juga disini: http://kotajogja.com/kuliner/index/172
Tempatnya enak dan sejuk, karena banyak pepohonan di sekitar area parkir.
Angin sumilir menemani kami sambil menunggu menu pilihan dimasak. Jadi liyer-liyer rasanya.
Ada 2 tempat makan yang tersedia. Yang pertama lebih kecil dari yang kedua.
Kata Tukang Parkir disitu, tempat yang kedua ini merupakan perluasan karena banyaknya pelanggan.
Nah... Bagaimana tentang rasanya?
Wah sungguh nikmat dan lezat rasanya. Sekilas secara penampilan tidak berbeda dari ayam goreng lainnya.
Tapi memang cita rasa sangat berbeda. Es Teh manis yang kami pesan pun rasanya lebih ndeso.
Cocok dan Mantab! Patut dicoba deh...
Sayang lupa difoto menu yang kami pesan xixixi... saking menikmatinya.
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar