Kapilaritas
Yippie!
Akhirnya kami melakukan percobaan kapilaritas ini..
Percobaan ini aku tawarkan ke Abi
Syukurlah dia menyambut dengan baik.. "apa tuh Ma, kayak apa Ma, mau dong Ma"
Percobaan Pertama
Aku mengingat yang sudah kupelajari (baca-baca dan lihat gambar) di internet.. xixixi emaknya belajar dulu ternyata ya..
Justru disini momen yang tidak terbayangkan sebelumnya yang rasanya luar biasa hebat...
Belajar bersama anak itu sesuatu banget ternyata...
Seperti gambar di samping
Aku isi air di botol dan Abi yang memilih warna juga membuat air di dalam botol berwarna dan tissue pun dimasukkan..
Kami melakukan percobaan ini sore hari dan besoknya karena ujung tissue di botol lain tidak basah, maka percobaan dinyatakan gagal...
Ternyata tissue nya terlalu tebal dan terlalu panjang, plus air di dalam botol terlalu rendah.. Lengkap sudah faktor yang menyebabkan kegagalan di percobaan pertama wkwkwkw...
Dulu di sekolah tidak ada percobaan langsung seperti ini
Sedangkan berdasarkan saran-saran kurikulum yang kubaca untuk HS, percobaan ini termasuk dalam kategori Sains...
Keren ya!
Aku jadi terkagum-kagum sendiri dengan pathways HS ini.
Nah sebelum ketahuan akan gagal tadi.. sambil tunggu air biru membahasi seluruh tissue....
Papa Abi menunjukkan proses kapilaritas dengan cara lain lagi, yaitu dengan:
1. mengambil selembar tissue
2. menunjukkan seperti apa pori-pori tissue
3. menyiapkan air berwarna lalu meneteskannya ke lembaran tissue
4. melihat gaya rambat air di pori-pori tissue
5. menunjukkan bahwa itulah yang disebut kapilaritas
Sore hari berikutnya, Abi meminta aku untuk melakukan lagi percobaan kapilaritas..
Abi: "Mama, yuk kapilasi yuk.. kayak kemarin itu"
Aku: "Hehehehe... kapilaritas ya maksudnya.."
Abi: "Iya, yang kayak kemarin, tapi hari ini warnanya beda ya"
Aku: "Oke deh Mas.. ayuk.."
Percobaan Kedua
Mirip seperti percobaan pertama, namun kali ini tissuenya lebih pendek dan tidak berlipat-lipat...
Dan akhirnya berhasil, sore itu juga proses merambatnya air ke tissue bergerak cepat. Hanya saja untuk sampai ke ujung tissue memerlukan waktu lebih lama, sehingga kami tinggalkan dulu untuk kemudian kami cek besok pagi.
Yeay!!..
Air berhasil menetes dan membasahi lantai di sekitar botol.
Seneng rasanya bisa berhasil dalam percobaan seperti ini.
Abi begitu bangun tidur langsung ingat..
"Mama!! kapilasi nyaaa.. ayooo.." wkwkwk...
Dan kami pun tertawa bersama ketika melihat genangan kecil air di sekitar botol..
"Nah, ini mas..
Air merambat melalui pori-pori tissue... bergerak terus sampai ujung tissue.. dan menetes ke bawah.
Jadi Kapilaritas ini adalah gaya gerak air, bisa ke atas/bawah/samping melalui pori-pori benda lain.", begitulah penjelasan sederhana untuk Abimanyu-ku.
Marii.. lanjut percobaan lain lagi.. :D
-Tuhan Memberkati-
Akhirnya kami melakukan percobaan kapilaritas ini..
Percobaan ini aku tawarkan ke Abi
Syukurlah dia menyambut dengan baik.. "apa tuh Ma, kayak apa Ma, mau dong Ma"
Percobaan Pertama
Aku mengingat yang sudah kupelajari (baca-baca dan lihat gambar) di internet.. xixixi emaknya belajar dulu ternyata ya..
Justru disini momen yang tidak terbayangkan sebelumnya yang rasanya luar biasa hebat...
Belajar bersama anak itu sesuatu banget ternyata...
Aku isi air di botol dan Abi yang memilih warna juga membuat air di dalam botol berwarna dan tissue pun dimasukkan..
Kami melakukan percobaan ini sore hari dan besoknya karena ujung tissue di botol lain tidak basah, maka percobaan dinyatakan gagal...
Ternyata tissue nya terlalu tebal dan terlalu panjang, plus air di dalam botol terlalu rendah.. Lengkap sudah faktor yang menyebabkan kegagalan di percobaan pertama wkwkwkw...
Dulu di sekolah tidak ada percobaan langsung seperti ini
Sedangkan berdasarkan saran-saran kurikulum yang kubaca untuk HS, percobaan ini termasuk dalam kategori Sains...
Keren ya!
Aku jadi terkagum-kagum sendiri dengan pathways HS ini.
Nah sebelum ketahuan akan gagal tadi.. sambil tunggu air biru membahasi seluruh tissue....
Papa Abi menunjukkan proses kapilaritas dengan cara lain lagi, yaitu dengan:
1. mengambil selembar tissue
2. menunjukkan seperti apa pori-pori tissue
3. menyiapkan air berwarna lalu meneteskannya ke lembaran tissue
4. melihat gaya rambat air di pori-pori tissue
5. menunjukkan bahwa itulah yang disebut kapilaritas
Sore hari berikutnya, Abi meminta aku untuk melakukan lagi percobaan kapilaritas..
Abi: "Mama, yuk kapilasi yuk.. kayak kemarin itu"
Aku: "Hehehehe... kapilaritas ya maksudnya.."
Abi: "Iya, yang kayak kemarin, tapi hari ini warnanya beda ya"
Aku: "Oke deh Mas.. ayuk.."
Percobaan Kedua
Mirip seperti percobaan pertama, namun kali ini tissuenya lebih pendek dan tidak berlipat-lipat...
Dan akhirnya berhasil, sore itu juga proses merambatnya air ke tissue bergerak cepat. Hanya saja untuk sampai ke ujung tissue memerlukan waktu lebih lama, sehingga kami tinggalkan dulu untuk kemudian kami cek besok pagi.
Yeay!!..
Air berhasil menetes dan membasahi lantai di sekitar botol.
Seneng rasanya bisa berhasil dalam percobaan seperti ini.
Abi begitu bangun tidur langsung ingat..
"Mama!! kapilasi nyaaa.. ayooo.." wkwkwk...
Dan kami pun tertawa bersama ketika melihat genangan kecil air di sekitar botol..
"Nah, ini mas..
Air merambat melalui pori-pori tissue... bergerak terus sampai ujung tissue.. dan menetes ke bawah.
Jadi Kapilaritas ini adalah gaya gerak air, bisa ke atas/bawah/samping melalui pori-pori benda lain.", begitulah penjelasan sederhana untuk Abimanyu-ku.
Marii.. lanjut percobaan lain lagi.. :D
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar