Toss in the Can
Permainan ini seru juga lho...
Aku mendapat ide dari Buku "Slow and Steady - Get Me Ready by June Oberlande ..
[terima kasih kepada Bu Ellen Kristi, yang telah aku sebutkan di sini].
Kemarin aku ajak Abi melakukan permainan ini di Taman untuk pertama kalinya.
Sempat menjadi perhatian para tetangga dan anak-anak yang lewat di Taman.. xixixi..
Karena aku bawa ember dan alat permainan yang akan dimasukkan ke ember nantinya.
Ternyata pada tertarik dengan kegiatan yang kami lakukan :D
Permainan ini secara tidak langsung mengembangkan:
- koordinasi mata dan tangan
- koordinasi motorik kasar
- ketertarikan pada suatu permainan
- mengikuti arahan
- kesiagaan juga konsentrasi dan awareness akan jarak dan waktu, ketika harus melempar bola atau harus stop/berhenti, dan mengenali berbagai bentuk benda
Tidak hanya bola yang aku pake untuk alat permainan ini kemarin, berhubung bola kecil-kecil pada hilang hehehe... akhirnya aku modifikasi sedikit permainan ini.
Alat permainan yang aku pake: Bola Sepak Plastik (ringan), susunan lego, toples kecil, boneka kecil, jepitan pakaian 2 warna, botol aqua, kok, gulungan selotip, dan ember tentu saja :D
Tujuanku adalah, selain belajar memasukkan benda ke ember, Abi juga bisa belajar mendengarkan arahan dan mengenali benda yang diminta untuk dimasukkan ke ember.
Cara main yang kami lakukan adalah...
Cara Main Pertama:
- Memasukkan benda ke dalam ember dengan jarak dekat.
- Benda yang akan dimasukkan langsung aku kasih ke Abi.
- Lalu Abi yang memasukkan ke ember.
Cara ini OKE lah... hehe
Abi bisa memasukkan beberapa benda ke dalam ember :)
Hasil pengamatan...
Abi masih mencari tangan mana yang nyaman untuk melempar,
tangan kiri atau tangan kanan.
Mengingat dulu waktu kecil dia lebih "pas" kalo pake tangan/kaki kiri,
jadi aku biarkan dia merasakan kenyamanan itu sendiri, tanpa aku arahkan harus tangan kanan
atau kebanyakan orang bilang "tangan manis", menurutku ini kurang pas.
Fungsi tangan mustinya sama saja, hanya karena kita hidup di Indonesia yang katanya berbudaya timur yang dianggap lebih baik sehingga terkadang ada yang memandang negatif terhadap kebiasaan budaya barat.... Lalu menjadikan apa-apa harus tangan kanan.
Aku memberikan pengertian tentang hal ini kepada Abi, bahwa jika dia lebih nyaman untuk aktif tangan kiri itu tidak masalah dan itu tetaplah baik.
Hanya kalo bersalaman dengan orang lain, menyerahkan barang ke orang lain, mengambil barang dari tangan orang lain, silakan gunakan tangan kanan.
Sempat Abi tanya kenapa harus tangan kanan...
Mau tak mau penjelasanku mengacu pada norma sosial di Indonesia, karena kita tinggal di Indonesia.
Dan bahwa kita hidup bersosial, sehingga tetap memandang norma sosial itu sendiri.
SO? tangan kanan bukan tangan manis, kedua tangan ini sama saja fungsinya. :)
Cara Main Kedua:
- Mencoba jarak yang lebih jauh dari ember.
- Benda yang akan dimasukkan aku letakkan di dekart Abi.
- Urutan benda yang dimasukkan masih aku bebaskan, terserah Abi mau melempar yang mana dulu.
Cara ini membutuhkan konsentrasi lebih daripada cara no.1, karena harus mencari benda di bawah (rumput) kemudian melihat ke ember supaya lemparan tepat masuk ember.
Cara Main Ketiga:
- Mencoba menggunakan jarak antara Abi - benda yang dimasukkan - dan ember.
- Aku menyebutkan urutan benda yang harus dilempar ke dalam ember.
- Abi berlari dari titik di berdiri, mengambil benda sesuai perintah, lalu berlari memasukkan benda itu ke ember.
Yang ini lucu banget dan seru....
Memang perlu lebih konsentrasi lagi dari cara no.2, namun karena aku sambil nyanyi lagu yang cepet, Abi main heboh dan geli sendiri.
Dan justru lebih banyak benda yang dimasukkan ke ember.
Ya karena jarak lemparnya pendek hehehe...
Lebih lucu lagi...
ketika kami sedang asyik bermain, banyak anak yang tertarik -- berhenti sebentar untuk menonton apa yang sedang kami lakukan.. hahaha...
Ada yang lewat taman hanya sekedar bersepeda ria ditemani mbak nya.
Ada yang baru pulang dari les mengaji.
Ada yang hanya jalan-jalan lewat taman saja.
Aku pun menyapa mereka, "haloo.. mau ikut main? sini aja."
Sayangnya mereka hanya diam... hehehe..
Aku minta Abi untuk sapa mereka.. Semangat dah Abinya.. Abi mendekati mereka:
"Sini yuk main sama aku.."
Sayangnya (lagi), hanya diam.. dan kemudian berlalu.
Kepekaan sosial dan kesopanan tetap harus diajarkan dan dicontohkan, walopun anak masih balita ya.
Puji Tuhan aku bersyukur, Abi bisa ramah dan berkomunikasi dengan orang lintas usia dengan baik.
- Tuhan Memberkati -
Aku mendapat ide dari Buku "Slow and Steady - Get Me Ready by June Oberlande ..
[terima kasih kepada Bu Ellen Kristi, yang telah aku sebutkan di sini].
Kemarin aku ajak Abi melakukan permainan ini di Taman untuk pertama kalinya.
Sempat menjadi perhatian para tetangga dan anak-anak yang lewat di Taman.. xixixi..
Karena aku bawa ember dan alat permainan yang akan dimasukkan ke ember nantinya.
Ternyata pada tertarik dengan kegiatan yang kami lakukan :D
Permainan ini secara tidak langsung mengembangkan:
- koordinasi mata dan tangan
- koordinasi motorik kasar
- ketertarikan pada suatu permainan
- mengikuti arahan
- kesiagaan juga konsentrasi dan awareness akan jarak dan waktu, ketika harus melempar bola atau harus stop/berhenti, dan mengenali berbagai bentuk benda
Tidak hanya bola yang aku pake untuk alat permainan ini kemarin, berhubung bola kecil-kecil pada hilang hehehe... akhirnya aku modifikasi sedikit permainan ini.
Alat permainan yang aku pake: Bola Sepak Plastik (ringan), susunan lego, toples kecil, boneka kecil, jepitan pakaian 2 warna, botol aqua, kok, gulungan selotip, dan ember tentu saja :D
Tujuanku adalah, selain belajar memasukkan benda ke ember, Abi juga bisa belajar mendengarkan arahan dan mengenali benda yang diminta untuk dimasukkan ke ember.
Cara main yang kami lakukan adalah...
Cara Main Pertama:
- Memasukkan benda ke dalam ember dengan jarak dekat.
- Benda yang akan dimasukkan langsung aku kasih ke Abi.
- Lalu Abi yang memasukkan ke ember.
Cara ini OKE lah... hehe
Abi bisa memasukkan beberapa benda ke dalam ember :)
Hasil pengamatan...
Abi masih mencari tangan mana yang nyaman untuk melempar,
tangan kiri atau tangan kanan.
Mengingat dulu waktu kecil dia lebih "pas" kalo pake tangan/kaki kiri,
jadi aku biarkan dia merasakan kenyamanan itu sendiri, tanpa aku arahkan harus tangan kanan
atau kebanyakan orang bilang "tangan manis", menurutku ini kurang pas.
Fungsi tangan mustinya sama saja, hanya karena kita hidup di Indonesia yang katanya berbudaya timur yang dianggap lebih baik sehingga terkadang ada yang memandang negatif terhadap kebiasaan budaya barat.... Lalu menjadikan apa-apa harus tangan kanan.
Aku memberikan pengertian tentang hal ini kepada Abi, bahwa jika dia lebih nyaman untuk aktif tangan kiri itu tidak masalah dan itu tetaplah baik.
Hanya kalo bersalaman dengan orang lain, menyerahkan barang ke orang lain, mengambil barang dari tangan orang lain, silakan gunakan tangan kanan.
Sempat Abi tanya kenapa harus tangan kanan...
Mau tak mau penjelasanku mengacu pada norma sosial di Indonesia, karena kita tinggal di Indonesia.
Dan bahwa kita hidup bersosial, sehingga tetap memandang norma sosial itu sendiri.
SO? tangan kanan bukan tangan manis, kedua tangan ini sama saja fungsinya. :)
Cara Main Kedua:
- Mencoba jarak yang lebih jauh dari ember.
- Benda yang akan dimasukkan aku letakkan di dekart Abi.
- Urutan benda yang dimasukkan masih aku bebaskan, terserah Abi mau melempar yang mana dulu.
Cara ini membutuhkan konsentrasi lebih daripada cara no.1, karena harus mencari benda di bawah (rumput) kemudian melihat ke ember supaya lemparan tepat masuk ember.
Cara Main Ketiga:
- Mencoba menggunakan jarak antara Abi - benda yang dimasukkan - dan ember.
- Aku menyebutkan urutan benda yang harus dilempar ke dalam ember.
- Abi berlari dari titik di berdiri, mengambil benda sesuai perintah, lalu berlari memasukkan benda itu ke ember.
Yang ini lucu banget dan seru....
Memang perlu lebih konsentrasi lagi dari cara no.2, namun karena aku sambil nyanyi lagu yang cepet, Abi main heboh dan geli sendiri.
Dan justru lebih banyak benda yang dimasukkan ke ember.
Ya karena jarak lemparnya pendek hehehe...
Lebih lucu lagi...
ketika kami sedang asyik bermain, banyak anak yang tertarik -- berhenti sebentar untuk menonton apa yang sedang kami lakukan.. hahaha...
Ada yang lewat taman hanya sekedar bersepeda ria ditemani mbak nya.
Ada yang baru pulang dari les mengaji.
Ada yang hanya jalan-jalan lewat taman saja.
Aku pun menyapa mereka, "haloo.. mau ikut main? sini aja."
Sayangnya mereka hanya diam... hehehe..
Aku minta Abi untuk sapa mereka.. Semangat dah Abinya.. Abi mendekati mereka:
"Sini yuk main sama aku.."
Sayangnya (lagi), hanya diam.. dan kemudian berlalu.
Kepekaan sosial dan kesopanan tetap harus diajarkan dan dicontohkan, walopun anak masih balita ya.
Puji Tuhan aku bersyukur, Abi bisa ramah dan berkomunikasi dengan orang lintas usia dengan baik.
- Tuhan Memberkati -
Komentar
Posting Komentar