Kecerdasan Anak

Wow!
Mencari tahu berbagai informasi tentang kecerdasan anak sungguh menarik.
Di luar dugaan, bahwa sangat banyak yang harus kita pelajari sebagai orang tua (yang peduli) dalam porsi kita sebagai pendidik rumahan dan teman sang buah hati.
Menurutku, sangat penting untuk mengetahui  bagaimana dan seperti apa kecerdasan yang dimiliki anak kita, sehingga kita bisa membantunya meraih impian yang sesuai dengan harapannya dan supaya mereka sukses dalam kehidupan masa depannya.

Membaca di beberapa blog dan artikel di internet, Howard Gardner salah seorang profesor pendidik dan peneliti dari Harvard University Amerika Serikat, sepertinya merupakan tokoh penting yang disepakati oleh banyak orang dalam mengulik segala hal yang berbau pendidikan dan kecerdasan anak. Bahkan seorang Ayah Edy, praktisi pendidikan yang saat ini sangat terkenal pun mengacu pada hasil penelitian Howard Gardner ini.

====================================================================

Berikut, sebagai permulaan.. Aku mengutip dari artikel di Kompas bulan Juli lalu.

Kecerdasan anak tak hanya diukur melalui ukuran IQ (Intelligence Quotient). Setiap anak memiliki kecerdasan yang majemuk, yakni kecerdasan intelektual (IQ) maupun kecerdasan emosional (Emotional Quotient/EQ).  
Ada 9 aspek kecerdasan anak yang sering disebut Multiple Intelligence.

1. Kecerdasan MUSIKAL
Kecerdasan ini memungkinkan individu menciptakan, mengkomunikasikan dan memahami makna yang dihasilkan oleh suara.. Komponen inti dalam pemprosesan informasi meliputi pitch, ritme dan timbre. Terlihat pada komposer, konduktor, teknisi audio, mereka yang kompeten pada musik instrumentalia dan akustik.
Kecerdasan ini ditunjukkan anak mudah sekali mengikuti dan mengingat lagu. 
Cara melatihnya adalah dengan mendengarkan musik dan bernyanyi. 
Mengajarkan anak menyanyikan lagu-lagu sederhana sesuai usia mereka. 
Melakukan pekerjaan dengan bernyanyi, misalnya saat mandi dan bangun pagi.

2. Kecerdasan INTRA-PERSONAL
Tergantung pada proses dasar yang memungkinkan individu untuk mengklasifikasikan dengan tepat perasaan-perasaan mereka, misalnya membedakan sakit dan senang dan bertingkah laku tepat sesuai pembedaan tersebut. Kecerdasan ini memungkinkan individu untuk membangun model mental mereka yang akurat, dan menggambarkan beberapa model untuk membuat keputusan yang baik dalam hidup mereka.

Berkaitan dengan kemampuan daya tahan, untuk tidak mudah down, gigih berusaha, tidak minder. misalnya ketika  mengikuti perlombaan, tampil depan umum. 
Cara melatihnya adalah mengajarkan anak untuk terbiasa berada dalam sebuah kelompok dan berinteraksi dengan teman - teman sebayanya.

3. Kecerdasan INTER-PERSONAL (SOSIAL)
Merupakan kecerdasan dalam berhubungan dan memahami orang lain di luar dirinya. Kecerdasan tersebut menuntun individu untuk melihat berbagai fenomena dari sudut pandang orang lain, agar dapat memahami bagaimana mereka melihat dan merasakan. Sehingga terbentuk kemampuan yang bagus dalam mengorganisasikan orang, menjalin kerjasama dengan orang lain ataupun menjaga kesatuan suatu kelompok. Kemampuan tersebut ditunjang dengan bahasa verbal dan non-verbal untuk membuka saluran komunikasi dengan orang lain.

Berkaitan dengan kemampuan anak beradaptasi, bekerjasama, berelasi dengan lingkungan teman sebaya dan orang di sekitarnya. Cara melatihnya adalah dengan memberi kesempatan si kecil sering ditemani untuk bergaul bersama teman - teman sebaya, bermain dan berkomunikasi pada anak- anak seusianya.

4. Kecerdasan VISUAL-SPASIAL
Merupakan kecerdasan seseorang yang berdasar pada kemampuan menangkap informasi visual/spasial, mentransformasidan meodifikasinya, dan membentuk kembali gambaran visual tanpa stimulus fisik yang asli. Kecerdasan ini tidak tergantung sensasi visual. Kemampuan pokoknya adalah kemampuan untuk membentuk gambaran tiga dimensi dan untuk menggerakkan atau memutar gambaran tersebut. Individu yang dominan memiliki kecerdasan tersebut cenderung berpikir dalam pola-pola yang berbentuk gambar. Mereka sangat menyukai bentuk-bentuk peta, bagan, gambar, video ataupun film sebagai media yang efektif dalam berbagai kegiatan hidup sehari-hari.

Berkaitan dengan kemampuan memahami pandang ruang, anak mampu membedakan posisi dan letak serta membayangkan ruang, Di kanan, kiri, atas, bawah, depan, belakang dan samping. Cara melatihnya adalah setiap melakukan kegiatan yang berhubungan dengan posisi atau ruang hendaknya orang tua selalu sambil menyebutkan, misal : Tolong dong, adik letakkan bukunya di atas meja, atau tolong kakak ambilkan buku yang jatuh di bawah meja. Sebutkan lokasi ruang, ajarkan si kecil melipat, menggunting, membalik dan menggambar. Kembangkan kecerdasan visual spatial dengan mengamati gambar, foto, merangkai dan membongkar lego, menggunting, melipat, menggambar, halma, puzzle, rumah-rumahan, permainan komputer, dan lain-lain. 

5. Kecerdasan NATURAL (ALAM)
Anak diperkenalkan dengan lingkungan hidup selain manusia, yaitu binatang, tumbuhan dan beraneka suasana alam, misalnya sesekali ajak anak memberi makan pada ikan atau ke kebun binatang, mengunjungi taman flora dan bermain di alam terbuka.

6. Kecerdasan KINESTETIK TUBUH
Kemampuan untuk mengendalikan gerakan tubuh dan memainkan benda-benda secara canggih, merupakan bentuk nyata dari kecerdasan tersebut. Individu akan cenderung mengekspresikan diri melalui gerak-gerakan tubuh, memiliki keseimbangan yang baik dan mampu melakukan berbagai maneuver fisik dengan cerdik. Melaui gerakan tubuh pula individu dapat berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya, mengingat dan memproses setiap informasi yang diterimanya. Kecerdasan ini dapat terlihat pada koreografer, penari, pemanjat tebing. 

Anak memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan tubuh misalkan gerakan tubuh saat berdoa,  menggambar, melompat, berlari dan olahraga yang menggerakkan tubuh, menari, senam dan sebagainya. Cara melatihnnya ajak anak untuk latihan mencoret dan menggambar garis, lingkaran, melakukan gerakan senam dan menari.

7. Kecerdasan MORAL
Yaitu kepekaan anak untuk meresap kepatuhan dalam berperilaku yang baik, misalnya tahu mengucapkan terimakasih, maaf, permisi dan membedakan perbuatan baik dan buruk, bisa menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap tata cara kesopanan.  Caranya adalah melatih dalam kelompok bermain dan melakukan peraturan peraturan dalam permainan, ajarkan anak patuh dan memahami aturan sederhana misalnya bermain petak umpet.

8. Kecerdasan VERBAL LINGUISTIK
Merupakan kecerdasan individu dengan dasar penggunaan kata-kata dan atau bahasa. Meliputi mekanisme yang berkaitan dengan fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatik. Mereka yang memiliki kecerdasan tersebut, mempunyai kecakapan tinggi dalam merespon dan belajar dengan suara dan makna dari bahasa yang digunakan. Pada umumnya merupakan ahli yang berbicara di depan public. Mereka lebih bisa berpikir dalam bentuk kata-kata daripada gambar. Kecerdasan ini merupakan aset berharga bagi jurnalis, pengacara, pencipta iklan.

Anak dapat berbicara dan menceritakan suatu kejadian yang dilihatnya dengan mudah, terangkai dengan baik dan kronologis kejadian tidak melompat lompat. Cara melatihnya adalah sejak dalam kandungan dan setelah lahir anak sering diajak bercakap cakap, berbicara dengan orangtua, teman sepermainan, menceritakan dongeng dan menyanyikan lagu anak - anak.

9. Kecerdasan LOGIKA MATEMATIKA
Kecerdasan tersebut mendasarkan diri pada kemampuan penggunaan penalaran, logika dan angka-angka matematis. Pola pikir yang berkembang melalui kecerdasan ini adalah kemampuan konseptual dalam kerangka logika dan angka yang digunakan untuk membuat hubungan antara berbagai informasi, secara bermakna. Kecerdasan ini diperlukan oleh ahli matematika, pemrogram komputer, analis keuangan, akuntan, insinyur dan ilmuwan.

Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak untuk memahami persoalan dan memecahkan teori sederhana yang berkaitan dengan angka. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak mengelompokkan mainan yang dimiliki, menghitung buah buahan dan membagikan makanan kecil dan menyebutkan jumlah yang diberikan, mengelompokkan benda mainan seperti dadu berwarna, mainan berbentuk buah dan bunga. Latih kecerdasan logika-matematik dengan mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung mainan, bermain angka, halma congklak, sempoa, catur, kartu, teka-teki, puzzle, monopoli, permainan komputer, dan lain-lain.

===================================================================

Mantab ya...
Setiap anak terlahir unik, bisa memiliki beberapa kecerdasan sekaligus dari 9 kecerdasan di atas. Kita sebagai orang tua musti AWARE ya, anak kita memiliki kecerdasan apa saja.
Maka dari itu, sebisa mungkin luangkan waktu khusus dengan anak hanya dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan stimulasi otaknya dan quality time untuk menjalin ikatan antara orang tua dan anak.

Perlu kita ketahui juga bahwa masa penerapan dan anchoring pada anak terdiri dari 3 tahap:
1. pada usia sejak dalam kandungan sampai dengan 3tahun, ini adalah masa paling efektif
2. pada usia 4tahun sampai 6tahun, harus lebih kreatif dan aktif dalam penerapan
3. pada usia 7tahun sampai 12tahun, harus lebih aktif dan kreatif lagi dari masa no.2
Di masa-masa tersebut di atas, apapun yang kita ajarkan, arahkan, contohkan, dan lakukan akan mudah sekali ditiru. Akan sangat berbahaya, dan disayangkan, apabila anak kita hanya meniru tanpa mengetahui maknanya.

Dengan mengetahui berbagai informasi di atas, MARI SEMANGAT untuk mempraktekkannya. Bukan hanya tahu dan tahu.. tapi kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari bersamanya demi masa depan anak yang lebih baik.

Ada juga cara sederhana untuk membantu meningkatkan kecerdasan anak lho. Mengutip dari Ivillage (perusahaan media yang fokus pada segala hal tentang wanita) edisi bulan Juli 2012.

======================================================================

1. Sediakan sarapan sehat setiap pagi 
Menurut penelitian yang dilakukan di Ulm University, Jerman, pelajar yang mengawali hari dengan sarapan pagi setiap harinya, memiliki memori yang tajam dan lebih waspada dibandingkan dengan pelajar lain yang melewatkan sarapan pagi.
Sebuah studi dari Inggris juga menemukan bahwa sarapan yang kaya karbohidrat kompleks membantu anak-anak mempertahankan kinerja mental, khususnya mempengaruhi perhatian dan memori.


Berikan sarapan sehat seperti buah, sereal gandum, susu rendah lemak dan makanan kaya protein seperti kacang-kacangan dan telur agar anak mendapatkan sumber utama bahan bakar yang dibutuhkan otak.

2. Berikan beberapa pertanyaan untuk memancing ide anak

Tanyakan kepada anak beberapa pertanyaan, seperti bagaimana harinya di sekolah, atau dimana liburan terbaik menurutnya. Hal ini akan mendorong anak Anda untuk memikirkan ide-ide baru yang dapat membantu menciptakan hubungan saraf baru di otak.

3. Bangun suasana keluarga yang hangat

Penelitian menunjukkan bahwa suasana emosional yang hangat dan stabil sangat penting untuk perkembangan fungsi kognitif dan ketrampilan anak. Sebaliknya, anak-anak dengan orang tua yang keras memiliki risiko yang lebih besar terhadap masalah ketrampilan.

4. Memprioritaskan jam tidur anak

Tidur mempengaruhi setiap aspek fungsi kognitif anak, termasuk perhatian, memori, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur lebih mungkin untuk berperilaku buruk di sekolah dan kesulitan memusatkan perhatian pada pelajaran.

Jika anak Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur, dirinya mungkin akan kehilangan kemampuan otak yang berharga. Tetapkan waktu tidur yang konsisten dan waktu bangun untuk anak Anda, matikan TV, komputer atau perangkat lain dua jam sebelum anak berangkat tidur.

5. Penuhi asupan asam lemak omega-3 pada anak

Asam lemak omega-3 bermanfaat bagi otak dengan mengaktifkan area otak yang berpotensi mendorong peningkatan perhatian, memori dan aspek kognitif lainnya.

Berikan suplemen minyak ikan dan beberapa makanan lain yang diperkaya oleh asam lemak omega-3 dan DHA.

6. Ajak anak berolahraga

Aktivitas fisik yang teratur bermanfaat terhadap kesehatan secara keseluruhan dan juga fungsi otak. Sebuah penelitian terbaru di Medical College of Georgia di Augusta menemukan bahwa ketika anak-anak yang kelebihan berat badan pada usia 7 sampai 11 dan berolahraga selama 20 atau 40 menit sehari, mengalami perbaikan fungsi kognitif otak setelah 13 minggu.

Hal tersebut terjadi karena gerak mengaktifkan daerah penting di otak yang mempengaruhi daya pikir anak. Ajak anak untuk melakukan olahraga pilihannya atau ajaklah anak bersepeda secara rutin.

7. Kenalkan permainan edukatif pada anak

Permainan seperti teka-teki membutuhkan ketrampilan, strategi dan memori otak untuk menyelesaikannya. Bermain permainan yang edukatif dapat membantu otak anak Anda menjalin hubungan saraf baru.

8. Batasi waktu anak menonton TV

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton TV dan bermain video game telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan, makan makanan tidak sehat dan hal lainnya yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa siswa yang menghabiskan lebih banyak waktu menonton TV selama minggu, tidak dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya di sekolah.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk membatasi waktu menonton TV maksimal dua jam per hari.

**yang ini, menurutku, tergantung tentang apa yg ditontonnya. tapi tetap kalo masih kecil beraktivitas fisik masih lebih diprioritaskan karena penyimpanan memori adalah justru di sel-sel gerak anak**

9. Sediakan camilan sehat untuk anak

Makanan ringan dapat memberikan tambahan asupan pada otak, tetapi tergantung pada konten gizinya. Para peneliti di University of Southern California Institute for Prevention Research menemukan bahwa kemampuan fungsi kognitif anak berhubungan negatif dengan asupan makanan ringan yang tinggi kalori dan berhubungan positif dengan asupan buah dan sayuran.

Anak-anak yang kurang makan tidak memiliki nutrisi yang tepat untuk perkembangan otak, sehingga penuhi kebutuhan makanan anak dengan menyediakan makanan ringan yang sehat.

10. Ajak anak berlatih memainkan alat musik

Peneliti dari Perancis menyatakan bahwa pelatihan musik selama 6 bulan saja dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak. Kemampuan membaca anak meningkat dan anak menjadi mudah menangkap arah pembicaraan orang lain. Pelatihan musik juga mendorong pengembangan saraf yang tercermin dalam pola tertentu dari gelombang otak.

11. Berikan asupan vitamin melalui buah dan sayuran

Buah dan sayuran yang sarat akan kandungan vitamin dan mineral dapat meningkatkan kesehatan phytochemical. Buah dan sayuran juga kaya antioksidan, yang melawan radikal bebas dan melindungi perkembangan otaknya. Dalam studi di University of Southampton di Inggris menemukan bahwa anak yang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan memiliki skor IQ lebih tinggi baik secara keseluruhan maupun verbal.

12. Bantu anak mengatasi stres

Stres pada anak dapat mengganggu fungsi otaknya. Dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 9 sampai 12 tahun, para peneliti di University of Malaga di Spanyol menemukan bahwa anak yang merasa stres memiliki hasil ujian yang melibatkan kecepatan memori dan perhatian yang lebih buruk daripada anak-anak yang tidak stres.

Jika anak Anda cemas tentang suatu hal, ajak anak berkomunikasi dan selesaikan masalah yang dialamai anak bersama. Ajak anak melakukan hal-hal yang menyenangkan agar terhindar dari stres.

13. Kurangi kebisingan

Penelitian yang dilakukan di University of London menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan yang bising akan kesulitan dalam memahami buku yang dibacanya. Sementara itu, peneliti dari Kyoto University di Jepang menemukan bahwa anak-anak yang secara konsisten terkena kebisingan memiliki nilai yang lebih rendah pada tes memori.

Jika lingkungan rumah Anda rentan dengan kebisingan eksternal, lakukan langkah-langkah seperti memasang jendela ganda, tirai yang berat dan alat peredam kebisingan.

14. Biarkan anak Anda mengakrabkan diri dengan alam

Menghabiskan waktu di luar rumah dapat meningkatkan fungsi otak anak Anda, terutama perhatian, konsentrasi, kontrol impuls dan memori. Alam tampaknya meremajakan otak dengan memberikan kesempatan pada mental otot untuk beristirahat.

Biarkan anak bermain-main di alam setidaknya selama 20 menit sehari. Anak dapat menghabiskan waktu di alam dengan membaca buku di taman, bersepeda di jalanan yang ditumbuhi pepohonan, dan bermain sepak bola.

15. Rapikan rumah Anda

Keadaan rumah yang berantakan dan tidak teratur mengarah pada pikiran yang kacau. Penelitian menunjukkan bahwa keadaan rumah yang berantakan dapat mempengaruhi fungsi intelektual anak.

Anak-anak yang berkembang dalam lingkungan yang rapi dan terstruktur, memiliki daya pikir yang lebih cemerlang dan fokus.

======================================================================

Yuk..
kita perbaiki apa yang perlu diperbaiki
dan laksanakan semua rencana Quality Time bersama keluarga disetiap waktunya
Stop Menunda dengan berbagai alasan...

- Tuhan Memberkati -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema Keluarga 2024

Otak Relax vs Pikiran Aktif

Berhasil itu Apa?